Dengan Manajemen Empati, Firman Pacu Bisnis PO Scorpion Holidays

Owner PO Scorpion Holidays - http://scorpion-holidays.com

Jakarta – Perusahaan Bus Pariwisata PO Scorpion Holidays dikenal sebagai angkutan pariwisata yang memiliki karakter dan ciri khas tersendiri oleh masyarakat. Kinerjanya yang moncer tak lepas dari tangan dingin pemiliknya – Firman Fathul Rochman – yang menerapkan manajemen empati.

“Dalam menjalankan manajemen perusahaan, termasuk saat melayani pelanggan, saya menggunakan filosofi dalam permainan sepak bola. Saya bukan pemain, tetapi saya juga tidak ingin menjadi penonton. Saya ingin menjadi seorang supporter, sehingga merasa bagian dari klub yang didukung. Kita akan menjadi bagian dari pemain, mengerti kondisi dan perasaan mereka, dan membangun semangat dan tekad untuk menang. Itulah filosofi kami, yakni manajemen empati,” papar pria yang akrab disapa Enyon itu kepada Otoniaga.

Read More
Firman Fathul Rochman, Pemilik PO Scorpion Holidays www.otoniaga.com
Firman Fathul Rochman, Pemilik PO Scorpion Holidays dok.scorpion holidays

Prinsip ini bukanlah jargon semata, tetapi telah terbukti sehari-hari. Maklum. Firman telah mengalami sendiri perjalanan hidup sebagai seorang sopir di perusahaan Oto Bus milik orang lain.

Pengalaman itu telah menjadikan mengenal berbagai karakter orang, liku-liku kehidupan, serta pahit getir perjalanan hidup orang-orang yang terlibat dalam bisnis angkutan bus, mulai dari tukang cuci bus hingga bos besar. Tak ketinggalan bagaimana mengelola bisnis angkutan bus.

“Saya berangkat dari nol. Selama 12 tahun sebagai sopir di lima perusahaan otobus (PO), sebelum bikin usaha sendiri,” ucapnya.

Pria kelahiran 7 November 1979 itu, memulai karirnya sebagai sopir pada tahun 1999 atau sejak lulus SMA. Saban hari dia menyopiri bus PO Mayasari Bakti jalur P6 Kampung Rambutan – Grogol.

Setelah itu, PO Primajasa, Lorena, dan PO Harum dia singgahi untuk mencari nafkah sekaligus menimba ilmu. “Dari situlah saya mulai memahami manajemen bisnis mulai dari merawat kendaraan, mengelola perjalanan, berhadapan dengan sopir, kenek, teknisi, tukang cuci bus, sampai keluarga-keluarga mereka,” paparnya.

Setelah 12 tahun tak ada perubahan dalam karirnya, Enyon menyadari nasib harus diubah , dan perubahan itu ada di tangannya sendiri. Lantaran itulah, dia memutuskan untuk memulai bisnis agar mandiri. Terlebih dia juga ingin menolong sesama agar mereka dan keluarganya hidup lebih sejahtera.

PO Scorpion Holiday www.otoniaga.com
PO Scorpion Holiday dok.scorpion holidays

Berbekal bendera perusahaan sang ayah – CV Pijar yang bergerak di bidang perdagangan umum – Enyon mengurus perizinan ke Departemen Perhubungan (sebelum berganti nama Kementerian Perhubungan). Lolos melewati berbagai tahapan dengan sederet persyaratan, surat izin pun berada di genggamannya pada tahun 2009.

Kebetulan pada tahun itu juga dia telah menikahi gadis manis pilihannya, Heni Maftuhah. Maka, perusahaan angkutan bus pariwisata Scorpion 711 Holidays pun resmi berdiri.

Nama itu diambil dari tanggal dan bulan kelahiran mereka. Enyon lahir 7 November. Begitu pun dengan Heni yang lahir 7 November 1983. Bulan November dalam hitungan astrologi masuk dalam rasi bintang Scorpio.

Maka, jadilah nama Scorpion 711 Holidays untuk perusahaan angkutan bus milikynya. Angka 711 di tengahnya merupakan dingkatan dari tanggal 7 bulan November.

Pada awal operasi, Enyon hanya memiliki dua unit armada. Awalnya, dia memakai strategi yang saat itu banyak dicibir sesama operator bus, atau bahkan para kru bus lain. Sebab, dia menyediakan selimut dan dispenser di bus bagi penumpang.

“Banyak orang yang menertawakan. Mereka bilang gila, itu bus apa warung ada dispenser segala. Begitu pula dengan selimut. Padahal, itu semua saya lakukan karena kami memiliki empati dan memahami keinginan pelanggan. Kami mengerti, pelanggan pun ingin merasakan kenyamanan layanan prima kelas premium. Bahkan bagi pelanggan dengan tarif kelas ekonomi sekalipu pun,” ungkapnya.

Karyawan PO Scorpion Holidays www.otoniaga.com
Karyawan PO Scorpion Holidays dok.scorpion holidays

Rasa empati juga diberikan kepada para karyawan yang sebagian di antaranya adalah teman-teman dia saat masih menjalani profesi sopir dulu. Enyon tahu betul kondisi mereka, bahkan perilaku dan kesenangan mereka. Namun dia tak membeda-bedakan dengan karyawan baru.

“Saya mencoba mengerti mereka, keluarga mereka. Karena itu dalam setiap waktu tertentu secara rutin kami berkumpul. Ngobrol bareng, bersenang-senang bareng dengan para karyawan dan keluarga mereka. Jadi, kami benar-benar merasa sebagai sebuah keluarga,” kata dia.

Enyon juga mewajibkan kru busnya agar beristirahat sejenak dan sholat di kala Adzan Subuh, Maghrib, dan Isya berkumandang. Dengan cara seperti itu secara kejiwaan mereka akan merasa tenang karena selalu dekat dengan Tuhan dan ingat kepada keluarga.

Karyawan PO Scorpion Holidays Sholat Berjamaah www.otoniaga.com
Karyawan PO Scorpion Holidays Sholat Berjamaah dok.scorpion holidays

Dia juga memasang ayat-ayat suci Al Qur’an di kaca depan busnya. Mengutip sebuah wasiat bijak, ‘Berdakwahlah walau satu ayat’, Enyon ingin mengajak semua orang untuk berbuat kebajikan, terutama para awak busnya.

“Kami juga meminta setiap karyawan untuk memberikan rekening bank istri mereka. Sebab, gaji mereka ditransfer ke istri. Bagaimana pun mereka berkerja mencari nafkah untuk istri atau keluarga mereka. Ini semua karena kami ingin menjadi sebuah keluarga besar,” kata Enyon.

Manajemen empati ini telah berbuah manis. Tak ada intrik dan kata sirik di antara mereka. Pun tak ada cerita karyawan datang dan pergi di perusahaan ini karena tak betah. “Selama 12 tahun merasakan jadi sopir, harus pontang-panting pindah dari satu PO ke PO lain. Kadang tiga bulan tak punya duit. Itu menjadikan kepekaan serasa terasah. Karenanya dekat dengan mereka (karyawan) dan menjadi teman di kala mereka susah adalah hal yang bijak,” sebutnya.

Terlebih Enyon saban hari juga berada di tengah-tengah karyawan agar selalu dekat dengan mereka di pool. Bahkan jika ada sopir berhalangan dan dia punya waktu senggang, Enyon akan menyopiri sendiri bus armadanya.

Kini, tujuh unit bus pariwisata – terdiri dari 3 Hino dan 4 Mercedes-Benz – telah dimiliki Enyon. Bus-bus ini kendati tak saban hari, tapi kerap melayani pelanggan untuk berbagai kegiatan wisata dengan tujuan ke Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Selain melayani perjalanan wisata ziarah wali songo, juga melayani retret, mudik, acara keluarga, gathering, raker, training, hingga outbound.

Armada Bus PO Scorpion Holidays www.otoniaga.com
Armada Bus PO Scorpion Holidays dok.scorpion holidays

Armada yang disediakan bervariasi. Ada yang menyediakan 30 kursi, 36 kursi, 42 kursi, 44 kursi dan 59 kursi. Menariknya, kapasitas kursi bisa diubah sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan pelanggan.

Bus Scorpion Holidays juga dilengkapi fasilitas Full AC, Full audio & video ( Double LCD TV,DVD,VCD & MP3), Recleaning Seatdi setiap bangku, Wifi, Dispenser, Cool Box, bahkan Charger plugin.

“Karena kami ingin menjadikan setiap perjalanan wisata pelanggan adalah momen yang menyenangkan dan penuh kesan. Senyum harus mengembang di setiap perjalanan. Kenyamanan dan kepuasan mereka menjadi standar operasional kami,” kata pria yang sejak tahun 2005 menyandang titel Sarjana Hukum itu. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *