Ashford – Pasangan manula asal Ashford, Inggris, membeli sebuah bus double decker buatan tahun 1949 dengan harga 12.000 poundsterling atau sekitar Rp 208 juta. Mereka ingin bernostalgia, sebab di bus itulah mereka pertama kali bertemu dan menjadi pasangan suami-istri hingga kini.
Laman Metro UK dan TheBus melaporkan, bus doucle decker Aran Guy itu ditemukan pasangan Ken Morgan, 82 tahun dan Shirley 78 tahun di pusat koleksi bus di The Bus Depot, di Barry, Vale of Glamorgan. Awalnya, mereka tak mengira bus itu masih utuh seperti sedia kala. Maklum sudah 67 tahun.
“Ini armada yang sama – 1749 – dimana kami bertemu pertama kali. Kondisinya bahkan sama dengan tahun-tahun sebelum kami bertemu (masih sangat utuh),” ujar Morgan.
Alkisah, mereka bertemu di bus itu pada tahun 1956. Kala itu, Morgan yang berusia 22 tahun adalah seorang pilot pesawat tempur Angkatan Udara, Royal Air Force. Sedangkan Sherly gadis bermata biru masih berusia 18 tahun bekerja sebagai kondektur bus yang menjalani rute Gloucester dan Cardiff tersebut.
Ketika Morgan hendak membayar ongkos perjalanan bus dua shilling dan enam pence, tibaptiba tatapan mata keduanya beradu. Saat itulah gejolak getaran di hati Morgan tiba-tiba membahana. Begitu dengan Shirley.
Ketika jemari tangan kedua bersentuhan, Morgan menanyakan alamat Shirley dan mengajaknya bertemu sesuai jam kerja. Tak disangka, gayung bersambut. Shirley hooh saja meneriama tawaran itu.
Singkat cerita. Mereka pun pacaran. Bahkan, Ken Morgan rela meninggalkan profesinya sebagai pilot tentara dan bekerja di perusahaan bus dimana Shirley bekerja.
Akhirnya keduanya menikah pada tahun 1959. Dan saban hari, keduanya bisa berdekatan karena bekerja di tempat yang sama. “Bekerja bersama dengan Shirley, adalah saat-saat yang membahagiakan bagiku,” ujar Morgan.
Morgan akhirnya pensiun pada tahun 1994 lalu, dan Shirley dua tahun kemudian. Mereka pun tak ingat lagi dengan double decker itu, karena di tengah kesayikan dan kesibukan kerja keduanya, bus telah berganti.
Hingga akhirnya di awal tahun ini, mereka kembali teringat dengan bus yang menyimpan kenangan terdalam . Mereka kangen dengan masa di saat pertama kali bertemu. Sebab, jika keduanya mengenang masa itu, gelora cinta seolah kembali menggelora. Keduanya seperti pasangan muda lagi.
Lantaran itulah mereka mencoba mencari tahu dimana bus kenangan itu berada. Dan setelah mendapatkan kepastian mereka bertandang dan membeli bus tersebut.
Hampir saban hari keduanya membersihkan dan meneliti bagian demi bagian bus untuk dibersihkan atau diperbaiki. Beruntung, tak banyak yang rusak dan berubah.
Kini, pasangan usia lanjut itu kerap melakukan perjalanan menempuh rute seperti yang ditempuh bus itu saat masih berjaya dulu. Saban berturing nostalgia itu, Morgan selalu mengenakan lencana sopir bus, begitu pula Shirley yang menyematkan lencana kondektur.
“Aku masih mempunyai lencana kondektur asli dan memakainya dengan penuh kebanggaan sebagai cincin pernikahan kami. Rasanya kami begitu sangat bahagia,” imbuh Shirley. (Ara)