Jakarta – Selain menyodorkan truk Rebecca di Kontes Akbar Modifikasi Truk (KAMT) 2016 juragan truk asal Tirtoyudo, Malang, Chandra DCassava, juga akan menyuguhkan truk Hino tahun 2012. Truk berjuluk Lohan itu berdandanan ala truk besar Scania dengan padupadan warna dan sticker.
“Paduan kelir biru muda, putih, hitam dan kuning dimaknai pemiliknya sebagai simbol kerja keras menuju sukses. Karena itu, di bagian truk ini kami beri tulisan Executive Muda. Artinya, dalam usia muda sudah sukses karena kreatif, kerja keras, ulet, dan cerdas,” tutur Chandra kepada Otoniaga melalui pesan singkat, Senin (19/9).
Truk Hino Tipe FG 235TI keluaran tahun 2012 itu saban harinya untuk melayani angkutan berbagai hasil pertanian dari Malang ke Kalimantan. Tampangnya elegan. Parasnya mengadopsi gaya desain truk besar asal Swedia, Scania.
Kesan gagah terlihat dari bumper yang dibuat sedikit tebal. Kesan ini diperkuat dengan hadirnya tudung di kepala plus sederet lampu tembak ala truk besar.
Meski bukan orisinal, rumah kaca spion aftermarket yang dibalur kelir hitam semakin menambah kesan elegan. Terlebih, pilihan warna ini disesuaikan dengan pada padan warna. Hasilnya, serasi dan enak dipandang.
Pada bagian samping kiri truk, mulai dari setengah kepala hingga ujung belakang bak dibalur kelir putih dengan goresan variasi sticker bercorak serasi. Sedangkan di bagian kanan, mulai dari sebagian kepala hingga ujung akhir bak disaput warna biru muda kehijauan ala Petronas.
Sementara bagian belakang diberi lukisan ilustrasi wajah seseorang bertuliskan Kesikso Kangen (Tersiksa Rasa Rindu).
“Untuk modifikasi sticker kami percayakan ke MAX DESIGN yang juga mengerjakan truk Rebecca. Goresan MAX DESIGN punya ciri khas dan karakter yang kuat. Lain daripada yang lain. Proses pengerjaannya hanya butuh waktu satu bulan,” kata Chandra.
Soal interior, pria yang juga pengurus Malang Raya Truck Lover (MRTL) ini mengaku tak mengutak-atiknya. Sebab, meski masih orisinal, namun tampilannya masih cukup ciamik. “Yang pasti, bersih dan oke. Karena kita fokus ke sticker dan lukisan (ini merupakan salah satu dari 12 kategori modifikasi yang dilombakan di ajang KAMT 2016),” ucapnya.
Selama menunggu dan mengikuti kontes modifikasi digelar, Chandra rela mengistirahatkan truknya beroperasi. Dia berdalih, itu semua bukan semata-mata memenuhi hasrat hobinya, tapi lebih dari itu untuk menjalin tali silaturhami dan relasi bisnis dengan sesama pemilik, sopir, serta penggemar truk. “Nilai-nilai ini jauh lebih penting,” imbuhnya. (Ara)