Yogyakarta – Perhelatan Kontes Akbar Modifikasi Truk (KAMT) 2016 resmi digelar hari ini (24/9) di satdion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Kemeriahan yang mencuat langsung menyapa pengunjung, maklum ada sejumlah peningkatan dibanding tahun lalu.
“Ada peningkatan yang cukup signifikan pada tahun ini. Baik dari sisi jumlah peserta, penyelenggaraan, truk modifikasi yang disuguhkan oleh peserta, hingga jenis truk yang ikut lomba,” tutur Ketua Penyelenggara KAMT 2016, Fredy Simatupang, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (24/9).
Dia menyebut, pihaknya memang sengaja membatasi jumlah peserta hanya 100 peserta saja. Sedangkan hingga beberapa menit sebelum pembukaan, jumlah peserta yang secara resmi mendaftar 83-84 peserta.
“Tapi banyak yang langsung ikut kontes, begitu mereka datang. Artinya, tidak ikut mendaftar jauh-jauh waktu sebelumnya. Ini juga banyak,” kata dia.
Pada KAMT 2016 ini, selain karoseri, juga banyak peserta perorangan, komunitas, serta perusahaan ekspedisi yang ikut sebagai peserta. Tahun lalu, peserta perorangan hanya 2 – 3 peserta. “Sedangkan peningkatan lainnya adalah, pemenang atau juara yakni sampai 27 juara, kalau tahun lalu hanya 6 juara. Mengapa begitu? Karena kami telah membuat ada 12 kategori,” papar Wakil Ketua Penyelenggara KAMT 2016, Herry Irmayesi.
Perubahan positif juga terlihat dari sisi gaya desain atau konsep modifikasi yang disodorkan para peserta. Jika pada tahun 2015 lalu, sebagian besar peserta menyuguhkan gaya modifikasi ala truk Scania.
Tapi, saat ini, lebih variatif. Selain masih ada yang menytodorkan gaya ala Scania, juga ada Mercedes-Benz, Volvo, MAN, dan lainnya. Sedangkan konsep modifikasinya selain fungsional, juga ada mix antara fungsional harian dengan eksibisi atau kontes, bahkan ada yang ekstrim.
Satu hal lagi, lanjut Herry, aksesoris yang digunakan sebagai pendukung modifikasi juga lebih beragam. “Jadi kalau tahun lalu lebih ke bumper biasa, tahun ini memang masih ada. Tapi sekarang sudah lebih bervariasi dengan lekukan tajam, main di grill, dan bak, bawah bak, dan permainan warna maupun scotlite maupun grafis yang lebih beragam. Biaya modifikasinya antara Rp 70 – 300 jutaan,” imbuhnya. (Rel)