Jakarta – PT TVS Motor Company Indonesia pertengahan November mendatang meluncurkan motor niaga roda tiga di Bandung, Jawa Barat. Motor niaga yang berbasis TVS King itu diluncurkan dalam rupa aplikasi sebagai kendaraan kargo kecil.
Seorang sumber di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kota Bandung mengatakan, ada sebuah perusahaan di kota Bandung yang tengah berkembang membutuhkan kendaraan untuk angkutan distribusi produk nya.
“Tapi soal berapa unit, bagaimana spesifikasinya, dan sebagainya, terus terang saya tidak paham. Tapi yang pasti, dengan adanya permintaan kendaraan niaga menjadi bukti bahwa bisnis UMKM, industri, dan perdagangan di kota ini terus berkembang,” tuturnya melalui pesan singkat kepada Otoniaga, Kamis (20/10).
Informasi tersebut diamini Deputy Manager Corporate Communication TMCI, Rio Aditya Putra. “Informasi tidak salah. Karena memang ada permintaan di sana (Bandung). Jadi kami akan melakukan sosialisasi produk sekaligus peluncurannya,” paparnya kepada Otoniaga.
Adit menyebut, motor niaga roda tiga besutan TVS ini menawarkan fitur yang berbeda dengan motor tiga roda merek lain. Dengan menggunakan basis milik saudaranya, bajai TVS King. Motor tersebut dibekali mesin empat tak, berkapasitas 200 cc.
Tenaga yang disemburkan mesin diklaim mencapai 6,4 KW pada 5.250 rpm dan torsi 14,5 Nm pada 3.250 rpm. Penyaluran tenaga ke roda menggunakan transmisi empat gear depan dan satu gear mundur. Berat kosognya 325 kilogram, dengan tangkai bahan bakar berkapasitas 5 liter.
Suspensi depan dan belakang menggunakan trailing arm type. Sedangkan sistem pengereman di roda depan maupun belakang menggunakan drum, hidrolik.
Soal prospek pasar di Kota Kembang itu, Adit mengaku optimis. Sebab pasar nya yakni sektor usaha skala UKM di kota tersebut sangat banyak.
“Kalau melihat data statistic kota Bandung, pertumbuhan ekonominya 7- 7,8% rata-rata sejak beberapa tahun terakhir. Dari pertumbuhan ekonomi 60% disumbangkan oleh sektor UKM. Meskipun tidak memiliki sumberdaya alam, namun pertumbuhan ekonomi Bandung terus menggeliat. Sebab, industri kreatif, perdagangan ritel, kuliner, dan industri rumah tangga lainnya terus tumbuh dan berkembang,” papar Adit.
Sementara itu, Bandung juga memiliki karakteristik kota padat dengan tingkat densitas lalu-lintas yang padat. Oleh karena itu, lanjutnya, mendapatkan sarana angkutan untuk menunjang usaha dengan karakter fleksibel, mudah perawatannya, serta murah ongkos operasional agar keuntungan bisnis maksimal menjadi persoalan penting.
“Melihat hal itulah kami menawarkan motor niaga roda tiga ini. Selain fleksibel, mudah dan murah perawatnnya, sekaligus irit biaya operasional,” ucap Adit.
Hanya, dia belum bersedia menyebutkan banderol motor tersebut. (Ara/Ktb)