Jakarta – PT Pertamina (Persero) memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi aman terkendali meski ada sebagian awak mobil tangki (AMT) melakukan mogok di terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Beberapa langkah antisipasi sudah dilakukan untuk memperlancar distribusi BBM,” kata Yudi Nugraha, Area Manager Communication & Relations PT Pertamina (Persero) Jawa Bagian Barat.
Bahkan, lanjutnya, dari pantauan di lapangan secara langsung diketahui, antrean mobil tanki masih berjalan untuk pendistribusian BBM itu. Jadwal pengiriman ke setiap SPBU juga sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. “Proses penyaluran berjalan normal tanpa hambatan,” ucap Yudi.
Menurutnya, menghadapi kondisi tersebut, Pertamina juga melakukan langkah antisipasi lainnya demi kelancaran distribusi BBM ke masyarakat. Langkah itu antara lain membentuk Satuan Tugas (SATGAS) mulai H-7 sampai dengan H+7, menyiapkan AMT cadangan, menyediakan Call Center, melakukan alih supply BBM, hingga ke koordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI terkait pengamanan jalur distribusi.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI terkait proses pengamanan, salah satunya proses pendampingan dan pengawalan untuk para AMT yang bertugas,” imbuhnya.
Dia menghimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh kabar yang beredar. Semua diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas distribusi BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Pertamina selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
“Kami berharap semua pihak dapat berkomitmen untuk menjaga situasi tetap kondusif. Hingga saat ini aksi damai masih berlangsung dengan jumlah massa yang tidak terlalu banyak,” ujarnya.
Sebelumnya diwartakan, sekitar seribu awak mobil tangki mengancam mogok kerja pada Selasa (1/11) di Jembatan III atau samping PT Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang, Jalan Yos Sudarso, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Para AMT itu menuntut seluruh pekerja di lingkungan Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang diangkat menjadi karyawan tetap.
Selain itu mereka juga meminta agar Pertamina membayar upah lembur atas kelebihan jam kerja dari Oktober 2011 hingga September 2016. (Ara)