Di Bus Ini, Tentara Irak Menemukan Ibunya Setelah Dua Tahun Berpisah

Mosul – Seorang prajurit Angkatan Bersenjata Irak yang tengah bertempur untuk merebut kembali kota Mosul, Irak yang dikuasai oleh militant Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tak sengaja bertemu kembali dengan ibunya. Prajurit bernama Saad itu tak kuasa menahan tangis saat bertemu untuk pertama kalinya setelah dua tahun berpisah.

Seperti dilaporkan BBC dan sejumlah media lokal, Senin (14/11), Saad terpisah dengan ibunya saat militant ISIS merebut kota Mosul. Dia yang saat itu belum menjadi tentara terpanggil untuk mengikuti pendidikan militer dan bertempur untuk merebut kembali kota tempat kelahirannya.

Namun, di saat dia bertugas melaksanakan panggilan negara, sang ibu harus ikut mengungsi ke tempat lain. Dan karena situasi yang serba darurat, dia tak sempat bertemu dan menanyakan ke mana tempat yang dituju para pengungsi.

Selama dua tahun pula, dia dan sang ibu tak pernah berkomunikasi selain hanya doa yang dia panjatkan kepada Tuhan. Dia berharap bisa bertemu kembali dengan sang ibu suatu saat kelak. Maklum, selama pertempuran terjadi, tak hanya personil militer dan anggota militant ISIS yang tewas, tetapi juga warga sipil baik pria, anak-anak, maupun wanita.

Kondisi pertempuran dan tugas, menjadikan Saad harus berkonsentrasi pada tugas. Terlebih, antara pasukan militer Irak dengan militant ISIS juga saling gempur. Pertempuran demi pertempuran sengit akhirnya dimenangkan pasukan pemerintah.

Pada saat sebagian kota Mosul kembali direbut dan situasi telah kondusif. Para pengungsi mulai kembali ke kampung halamannya.

Saad pun berharap ibunya bisa kembali dengan selamat dan bertemu dengannya. Kabar baik pun diterima pria ini, bahwa sebagian pengungsi telah datang dengan iring-iringan bus. Hanya, apakah sang ibu berada di antara mereka? Itu belum pasti.

Namun, Saad berusaha mencari tahu. Setelah mendapatkan kepastian, prajurit muda ini berusaha mencari dan mengejar bus-bus yang berdatangan. Usahanya berhasil.

Dia bertemu kembali dengan ibunya. Saad berusaha mencium kaki sang ibu sembari menangis sesunggukan. Namun sang ibu melarang. “Jangan engkau menangis anakku. Kamu adalah prajurit, kamu seorang laki-laki jangan menangis. Ibu merindukanmu nak…. Ibu sangat menyayangimu…,” ucap sang ibu dengan bercucuran air mata. (Ara/Berbagai sumber)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *