Jadi Pasar Terbesar Kedua di Dunia, Hino Pacu Jaringan di Indonesia

Tangerang – Meski kondisi ekonomi Indonesia masih lesu, namun PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) terus melakukan ekspansi penambahan jaringan penjualan dan layanan purna jual. Bagi merek ini Indonesia bukan hanya memiliki potensi yang besar, tetapi juga telah menjadi pasar terbesar kedua setelah Jepang.

“Sepanjang tahun 2014, Hino memproduksi truk dan bus sebanyak 30.000 unit, sekitar 17,9%-nya terserap Indonesia. Begitu pun di tahun berkutnya, masih sekitar 18%. Dan tahun ini, meskipun perekonomian (Indonesia) dibilang lesu, tapi penjualan kami masih melaju dengan baik,” papar Director Marketing & Dealer Development HMSI, Tasuro Tazaki, kepada Otoniaga, di sela acara Customer Satisfaction Contest di Tangerang, kemarin.

Read More

Menurutnya, masih moncernya penjualan tersebut dikarenakan Hino secara konstan melakukan pengembangan jaringan baik dealer maupun outlet. Hingga saat ini tak kurang dari 169 outlet Hino yang tersebar di Indonesia, dan diyakini hingga akhir tahun sudah mencapai lebih dari 170 outlet.

Jika tahun lalu, tak kurang dari 12 outlet dibuka, tahun ini sekitar 6 outlet diresmikan. Selain di Jakarta, outlet anyar itu juga terdapat di Aceh, Papua, dan sejumlah daerah lainnya.

Keberadaan outlet itu, lanjutnya, langsung memenuhi harapan dan keinginan konsumen ketika sejumlah sektor mulai kembali bangkit seperti infrastruktur atau konstruksi, serta logistik. Artinya, lanjut Tazaki, strategi kami untuk terus menumbuhkan jaringan terbukti bisa merespon kebutuhan pelanggan dengan cepat.

“Apalagi, saya kira, perekonomian Indonesia memiliki potensi berkembang yang sangat besar. Kalau saat ini ada sedikit pelambatan itu wajar, karena juga ada pengaruh faktor global yang memang kurang bagus. Tapi saya yakin, dengan kekayaan sumberdaya alam, jumlah populasi penduduk yang besar, dan wilayah yang luas, Indonesia segera bangkit lagi,” paparnya.

Namun, sebagai negara yang tercatat sebagai pasar terbesar kedua di dunia bagi Hino, Indonesia juga memiliki peran penting di kawasan ASEAN atau bahkan wilayah regional lainnya di Asia. Sebab, Indonesia juga menjadi basis produksi sejumlah varian tertentu.

“Dan sudah diekspor. Antara lain ke Malaysia. Jadi, dengan posisi seperti itu, kami juga semakin terpacu untuk memperluas jaringan di Indonesia. Tidak hanya di Jawa yang saat ini menjadi penyerap truk dan bus terbesar, tetapi juga Kalimantan, Sumatera, atau bahkan ke Sulawesi dan Papua, serta wilayah lainnya. Semuanya punya potensi yang luar biasa,” terang Tazaki.

Pernyataan serupa diungkapkan Director Sales & Promotion HMSI, Santiko Wardoyo. Dia menyebut, saat ini pola dan dinamika pembangunan telah menyebar ke berbagai daerah.

Jika saat ini lebih dari 650 kabupaten dan kota mengalami pertumbuhan ekonomi, maka geliat pembangunan akan terus meningkat. Lebih dari itu, kata dia, permintaan konsumsi masyarakat juga akan naik.

“Dalam kondisi seperti itu, maka permintaan sarana angkutan termasuk truk yang merupakan barang modal untuk kegiatan ekonomi produktif diharapkan juga akan terjadi. Dan kami tentunya juga akan terus menambah jaringan,” paparnya.

Terlebih saat ini, geliat kebangkitan ekonomi terutama di sektor komoditas dan logistik juga mulai terjadi dan dirasakan oleh HMSI. Dia menyebut, berkat adanya kenaikan harga sejak Juni lalu, pasar batubara, infrastruktur, dan logistik mengalami kenaikan sekitar 7%. “Dengan kenaikan sebesar itu, penjualan (Hino) naik 11%,” ucapnya.

Bahkan, selama Oktober lalu , Hino mampu mempertahankan pangsa pasarnya tetap 60% di segmen medium duty truck. Di kelas light duty truck, HMSI membukukan pangsa pasar 21,37% sepanjang Januari-Oktober 2016.

“Ini cukup bagus dibanding periode sama tahun lalu, dimana market share Hino Dutro hanya 17%. Bahkan, sangat positif karena pasar light duty truck secara nasional turun 18% dibanding tahun lalu,” imbuhnya. (Ara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *