Jakarta – PT Pertamina (Persero) mulai Kamis (16/11) pukul 00.00 WIB telah memberlakukan harga baru untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Plus dengan alasan penyesuaian dengan harga minyak mentah dunia, hingga Rp 250 per liter. Adapun, harga BBM Dexlite ( solar di bawah Pertadex) tak mengalami perubahan.
Dalam siaran pers, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, tidak dikereknya Dexlite dan Pertalite (BBM di bawah Pertamx), karena untuk memberikan apresiasi kepada pengguna BBM jenis baru itu. “Sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen, Pertamina memutuskan pemberlakuan harga baru itu tidak berlaku untuk BBM jenis baru tersebut (Dexlite dan Pertalite),” ujarnya.
Dia menyebut, konsumsi Dexlite oleh pemilik kendaraan bermesin diesel di Tanah Air terus meningkat sejak BBM anyar itu diluncurkan pada 12 April lalu. “Pertumbuhan signifikan juga terjadi Dexlite, dimana rata-rata kenaikan konsumsi selama September mencapai 625 kiloiter per hari. Sementara pada April (saat pertama diluncurkan) baru 47 kilo liter per hari,” papar Wianda.
Sementara itu, sumber lain di Pertamina mengatakan, konsumen pengguna Dexlite tidak hanya pemilik kendaraan penumpang saja tetapi juga kendaraan komersial atau niaga.
“Banyak diantaranya van atau pickup double cabin atau bahkan bus pariwisata keluaran pabrik Eropa yang oleh pabrikan pembuatnya disarankan untuk menggunakan Pertadex atau sejenisnya. Tapi, banyak yang beralih ke Dexlite. Maklum Cetane Number-nya yang 51 dirasa cukup memenuhi syarat konsumsi untuk kendaraan mereka,” paparnya saat dihubungi.
Menurutnya, Dexlite merupakan komposisi dari campuran bio diesel atau fatty acid methyl ester (FAME) sebanyak 20 % dengan zat adiktif. Kandungan sulfur di BBM ini mencapai 1.000 – 1.200 part per million. “Memang lebih rendah Cetane Numbernya dibanding Pertadex yang 53 dengan sulfur content 300 PPM. Tapi jauh lebih bagus ketimbang solar biasa yang sulfur content-nya 3.500 PPM dengan cetane number 48,” paparnya.
Dalam pemasaran Dexlite ditempatkan di antara Perdadex yang berbanderol Rp 8.400 per liter, dengan solar biasa yang berharga Rp 5.150 per liter. Sehingga harganya dipatok Rp 6.750 per liter.
Sementara, kenaikan harga Pertamax sebesar Rp 100 per liter yang mulai berlaku hari ini terjadi di Sumatera Utara dan Bengkulu. Sedangkan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali kenaikan sebesar Rp 150.
Adapun di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat kenaikan harga mencapai Rp 250 per liter. Untuk Pertamax Plus, harga naik dari Rp 8.250 menjadi Rp 8.400 per liter. (Ara)