KNKT Minta Pemda Bangun Rest Area Untuk Bus Pariwisata

Jakarta – Semakin banyaknya pengguna jalan turut serta meningkatkan angka kecelakaan. Namun tidak hanya itu, ternyata hasil beberapa investigasi kecelakaan angkutan jalan yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) disebabkan faktor kelelahan pengemudi.

Melihat hal tersebut, KNKT berinisiatif untuk berkirim surat kepada Menteri Pariwisata dengan nomor surat UMM/10/22/KNKT 2017 tanggal 15 Juni 2017 mengenai tempat istirahat pengemudi bus pariwisata.

Read More

Dalam surat tersebut, KNKT menghimbau kepada para gubernur, wali kota dan bupati yang berada di provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali untuk memberikan fasilitas istirahat bagi para pengemudi bus pariwisata di tempat tujuan pariwisata atau di tempat yang dianggap layak untuk beristirahat agar tidak membebani sopir.

“Selain kepada pemerintah daerah, imbauan ini juga diperuntukkan kepada pengelola tempat wisata,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.

Tempat wisata yang dimaksud antara lain Candi Pramabanan di Yogyakarta, Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah, Gunung Bromo di Jawa Timur dan Gunung Tangkuban Perahu, Taman Mini Indonesia Indah dan Pantai Carnaval Ancol DKI Jakarta, Pantai Carita Anyer Banten, dan Tanah Lot Bali.

Saoerjanto juga menjelaskan, dari investigasi yang dilakukan KNKT, kelelahan sopir bus pariwisata yang berujung pada kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adalah faktor kelelahan dalam perjalanan panjang lebih dari delapan jam, dan tidak tersedia pengemudi pengganti. Kedua, pengemudi bus pariwisata tidak memiliki jam istirahat yang cukup sesampainya di tempat tujuan wisata. Ketiga, tidak baiknya kualitas istirahat pengemudi karena belum ada tempat peristirahatan di tempat wisata tujuan.

Selain kelaikan pengemudi, Soerjanto juga menghimbau badan usaha atau pengelola pariwisata untuk lebih memperhatikan kelaikan kendaraan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *