Transjakarta menambah 300 unit armada bus. 300 unit bus low entry itu diharapkan akan mulai beroperasi pada Juli mendatang dan nantinya akan beroperasi luar Bus Rapid Transit (BRT) atau jalur khusus bus TransJakarta. Ini berarti bus low entry ini dapat menjadi pilihan masyarakat akan kebutuhan kendaraan transportasi baru.
“Dulu kita memproduksi bus BRT sekarang kita memproduksi bus non-BRT. Jadi nanti tidak akan beroperasi di jalan busway tetapi menjadi pengganti bus kota pada umumnya. Akan beroperasi di trotoar yang dibangun dinas marga sehingga warga nyaman dalam meneruskan perjalanan,” ujar Direktur Teknikal TransJakarta, Wijanarko.
Armada baru bus itu diharapkan nantinya akan menjadi bus pengumpan di beberapa titik yang dirasa perlu dan banyak penumpang yang menginginkannya.
“Bus ini akan menjadi feeder di stasiun MRT, KCJ (PT KAI Commuter Jabodetabek) dan halte Transjakarta,” kata Wijinarko.
Bus itu rencananya akan beroperasi di Tebet, Jakarta Selatan. Wijinarko juga yakin bahwa meski ada kendaraan transportasi lain, bus low entry ini tetap paling diminati penumpang.
“Yang sudah kita lakukan adalah yang di Tebet, terus terang kami Head to Head dengan angkot, ojek online, tapi kami tetap penggemarnya banyak,” tuturnya.